Oke aku akan besyukur terlebih dahulu..
"Terimakasih Tuhan Engkau telah memberikan aku 'mereka', telah mempertemukan 'mereka' dengan aku, di saat aku merasa sendiri di Kota orang ini :') "
Untuk 'mereka' yang aku sayangi..
Aku tak pernah menyangka masalah ini menjadi sebesar ini
Ini hanya sebuah permainan, dan aku juga sudah mencoba menjelaskan pada kalian tentang permainan ini
Anehnya, saat aku menceritakan permainan ini padamu, kau tak mengambil pusing dan menganggap ini sebuah masalah, malah kita pulang kuliah bersama seperti biasa :)
Aku pun dengan BODOHNYA tak merasa kalau kalian mencoba menyindirku melalui akun twiter
SUMPAH DEMI ALLAH sedikit pun ak tak punya prasangka bahwa TWET kalian itu menyindir aku
Hingga tadi d kampus, kau mendiamiku seolah kita tak pernah kenal satu sama lain
Saat itu pun aku masih berpikir positif, aku mengira kau sedang bad mood kawan
Tapi Hati ku mulai tak tenang, ku coba berbicara padamu dan kau mengacuhkan ku
Yaaaa saat itu aku baru sadar kau marah padaku :')
Sepulang dari kampus ku cek kembali akun Twiter kalian dan kucermati lebih dalam ternyata kalian menyindirku. Aku mencoba bersabar mungkin aku salah kawan
Tapi bukan begini cara kalian menghukumku, aku sedih DEMI ALLAH AKU SEDIH kalian menghukumku seperti ini. Harusnya kalian menegurku langsung! bukan seperti ini.
Apa kalian pernah dengar kata-kata ini "Tegurlah ia jika dia bersalah"
Atau kalian tak menganggapku sebagai seorang teman? sehingga kalian tak menegurku?
Terserahlah kawann..
aku tak ingin berprasangka buruk terhadap kalian
Tapi aku manusia yang punya perasaan, aku manusia yang lemah, aku manusia yang tak luput dari kesalahan
kau tau kawan? aku sangat sedih membaca twet mu yang ini "memang semua orang punya kebaikan, tp perbuatan jahatmu sekarang gak sebanding dengan kebaikanmu"
:) terimakasih kau pernah mengganggap kebaikanku
Tapi untuk twit yang ini aku benar-benar sakit hati
"kalau aku maluu ee ngancurin persahabatn org. kalau qe gak yaa?"
Disini aku sadar ternyata kalian hanya menganggapku sebagai TEMAN BIASA. Aku terlalu ke GRan menganggap kalian TEMAN TERBAIKKU, bahkan aku sering menceritakan tentang kalian pada ibuku, padahal kalian hanya menganggapku TAK LEBIH DARI TEMAN BIASA :)
Tapi diluar masalh ini semua kuucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya telah pernah membawa keceriaan dalam hidupku. Maafkan aku yang telah menghancurkan persahabatan kalian. Semester depan aku tak akan lagi bersama kalian jadi kalian akan merasa nyaman ke kampus tanpa perlu bersusah payah menghindar dariku
*kuakui aku sangat labil hingga mengepos seperti ini -.-"
tapi tak kupungkiri air mata juga mengalir T.T